Garut is Swiss van Java
Dalam dua kali kunjungannya ke Garut yaitu pada tahun 1928 dan 1933, aktor terkenal Charlie Chaplin menyebutkan bahwa Garut Swissnya di Jawa, sehingga beliau menyebutnya "Swiss van Java".
in his visit to Garut twice in 1928 and 1933, the famous actor charlie chaplin mention that Garut is switzerland in Java, so he was called Garut with "Swiss van Java".
Raja Dogar
Raja Dogar yang berarti raja domba garut adalah kesenian tradisional dari kecamatan cibatu, dimana dua ekor domba garut yang di perankan oleh 4 orang melakukan atraksi dengan diiringi oleh kendang pencak, sering di tampilkan dalam event Kabupaten.
Pimpnan : Entis Sutisna
Kp.Pakemitan Desa Wanaraja Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut
Raja Dogar is one of the traditional art that perfom by four men in ram suit, and it fighting each other just like a male ram to keep their territory or in breeding season.
Leader: Entis Sutisna
Kp.Pakemitan Wanaradja Village District of Garut Wanaradja
Seni Tradisional/Traditional Art
Surak Ibra
Boboyongan dengan nama lain Surak Ibra, berdiri sejak tahun 1910 di kampung Sindang Sari, Desa Cinunuk Kec Wanaraja Kabupaten Garut. Kesenian tersebut hasil ciptaan Raden Djajadiwangsa putra Raden Wangsa Muhammad (dikenal dengan nama lain Pangeran Papak).
Kesenian ini berupa sindiran atau protes terhadap pemerintah Belanda yang bertinda sewenang-wenang terhadap masyarakat pribumi.
Pimpinan : Hasanah
Kp.Sindangsari Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut
The other name of Surak Ibra is Boboyongan, founded in 1910 at Sindang Sari compound, Cinunuk village, Wanaraja sub-district, Garut regency. This arts us was created by Raden Djajadiwangsa, the son of Raden Wangsa Muhammad (known as Pangeran Papak)
This art constitutes allusion towards Dutch Government who arbitrarily toward native society.
Leader: Hasanah
Kp.Sindangsari Cinunuk Village District of Garut Wanaradja
Atraksi Ketangkasan Laga Domba
Ketangkasan Laga Domba adalah suatu permainan rakyat yang diiringi oleh kesenian tradisional kendang penca untuk menampilkan suasana.
Ketangkasan Laga domba mempunyai nilai estesis pada saat domba mengambil ancang-ancang dan terjadi benturan pada kepalanya. Selain itu Domba adu mempunyai badan yang kokoh, indah lincah dan gerakan-gerakan yang sangat bagus saat bertanding.
Ram fighting Dexterity is an people play accompanied by kendang penca traditional arts for making atmosphere more lively.
Ram fighting Dexterity has esthetical value at the time the rams take preparations and their heads collide other. Besides that fighting ram have strong, beautiful, energetic bodies and nice movement while fighting.
Lais
Kesenian lais diambil dari nama seseorang yang sangat terampil memanjat pohon kelapa yang bernama “Laisan” yang sehari-hari dipanggil Pak Lais. Lais dikenal sejak jaman penjajahan Belanda. Tempatnya di Kampung Nangka Pait, Kecamatan sukawening. Atraksi yang ditontonkan mula-mula pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan sabuk pengaman, sambil diiringi tetabuhan seperti dog dog, gendang, kempul dan terompet.
Lais art was taken from someone’s name who was very skilled in climbing up coconut trees named “Laisan” daily called Mr. Lais. lais has been recognized since Dutch colonization era. The attraction show is firstly the player climbs up bamboo and then moves to a length of rope while dancing and turning in the sky without wearing safety belt accompanied by music of dog-dog, traditional drum, kempul and traditional trumpet.
Badeng
Kesenian tradisional Badeng diciptakan pada tahun 1800 yaitu dijaman para wali, kesenian ini mula-mulanya diciptakan oleh seorang tokoh penyebar agama Islam bernama ARFAEN NURSAEN yang berasal dari daerah Banten yang kemudian terus menetap di Kabupaten Garut, beliau dikenal masyarakat disana dengan sebutan LURAH ACOK.
Pimpinan: Bapak Mumu
Desa Sanding Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut
Badeng traditional art which was created in 1800 at the time of the trustee, the arts were first created by a prominent Muslim missionaries called ARFAEN NURSAEN from Banten area which then continues to settle in Garut district, he was known as the people there LURAH ACOK.
Leader: Bapak Mumu
Sanding Village District of Garut Malangbong
Bangklung
"Bangklung" merupakan salah satu jenis kesenian tradisional yang bernafaskan Islam. Sehubungan dengan penduduk didaerah itu mayoritas beragama Islam, maka bentuk kesenian yang lahir pun tidak terlepas dari pengaruh keagamaan yang dianut masyarakatnya. Sehingga selain berfungsi sebagai bentuk hiburan, seni Bangklung juga dipergunakan untuk media dakwah.
Pimpinan: Bapak Adjuk
Kp. Babakan Garut Desa Cisero Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut
"Bangklung" is one of the traditional arts Islam breath. In relation to the population of the Muslim majority area, the art form that was born was not independent of adopted religious influence society. So that in addition to functioning as a form of entertainment, art Bangklung also used for the media propaganda.
Leader: Mr.Adjuk
Kp. Babakan Garut Desa Cisero Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut
Gesrek
Seni Gesrek disebut juga Seni Bubuang Pati (menarohkan nyawa). Bila dikaji dengan teliti, Seni Gesrek dapat dikatakan juga bersifat religius. Dengan ilmu-ilmu, mantra-mantra yang berasal dari ayat Al-Quran kita bisa tahan pukulan, tidak mempan senjata tajam atau tidak mempan dibakar.
Demi keutuhan/mengasah ilmu yang dimiliki pemain Gesrek perlu mengadakan pemulihan keutuhan ilmu dengan jalan ngabungbang (kegiatan ktuhanan yang dilaksanakan setiap malam tanggal 14 Maulud) yaitu mengadakan mandi suci tujuh muara yang menghadap sebelah timur sambil mandi dibacakan mantra-mantra sampai selesai atas bantuan teman/guru apabila masih ada. Jadi dengan adanya Seni Gesrek kegiatan ritual bisa dilaksanakan secara rutin untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan sesama penggemar Seni Gesrek.
Pimpinan: Mimin
Kp. Komongan Desa Pakenjeng Kecamatan Pamulihan Kabupaten Garut
Gesrek art called Art also Bubuang Starch (put lives). When examined closely, it can be said Art Gesrek also religious. With the sciences, spells derived from the Quranic verse we can hold punch, does not work or does not work sharp weapon burned.
For the sake of integrity / hone his knowledge Gesrek players need to hold the integrity of science by way of recovery ngabungbang (ktuhanan activities are held every night of 14 Maulud) that is held sacred bath seven estuary facing east while bathing recited mantras to complete the help of friends / if the teacher is still there. So with the Art Gesrek ritual activities can be carried out regularly to foster a sense of unity and fellow art enthusiasts Gesrek.
Leader: Mimin
Kp. Komongan Pakenjeng Village District of Garut Pamulihan
Hadro
Seni Hadro adalah jenis kesenian berlatar belakang penyebaran agama Islam yang merupakan perpaduan antara hasil Parsi/Arab dengan budaya setempat, dalam hal ini budaya Parahyangan.
Seni Hadro yang ada di Kabupaten Garut ini pertama kali diperkenalkan Kyai Haji Sura dan Kyai Haji Achmad Sayuti yang berasal dari Kampung Tanjung Singuru Kecamatan Samarang Kabupaten Garut sekitar tahun 1917. Kehadiran Kyai Haji Sura dan Kyai Haji Achmad Sayuti tentu saja mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Bojong. Maka tidak heran apabila perkembangannya sungguh sangat menggembirakan pada waktu itu.
Pimpinan: Drs. Cecep .SR.
Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut
Hadro art background is kind of spread of Islam which is the combination of the results of Parsi / Arabic with the local culture, in this case Parahyangan culture.
Hadro art existing in Garut was first introduced Sura and Kyai Kyai Haji Haji Ahmad Suyuti from Kampung Tanjung Singuru the Semarang District of Garut around 1917. Presence Sura and Kyai Kyai Haji Haji Ahmad Suyuti has received a warm welcome from the villagers of Bojong. So do not be surprised if it is very encouraging development at that time.
Leaders: Drs. Cecep. SR.
Bojong village Bungbulang District of Garut
Dodombaan
Atraksi Seni Jampana berbentuk domba Garut yang biasa ditunggangi dan di panggung oleh 4(empat) orang pesilat ini merupakan hasil kreasi adaptasi dari bentuk kesenian yang sama dari daerah lain.
Dalam pertunjukan " Dodombaan" ini menggunakan tetabuhan seperangkat kendang pencak silat dengan beberapa orang pendukungnya. Satu atau dua orang melakukan demontrasi ibing pencak silat, mulai dari pelataran didepan Jempana hingga naik sampai kepuncak Jempana dan terus memperagakan jurus-jurus Pencak Silat.
Pimpinan : Oma
Desa Panembong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut
Do Jampana Art usual Garut sheep shaped and ridden on stage by 4 (four) is a result of the creation fighter adaptation of the same art forms from other regions.
In the show "Dodombaan" uses a set of drums drumming martial arts with some of the supporters. One or two people doing martial arts demonstration ibing, ranging from the courtyard in front of Jempana to climb up to the summit and continue to demonstrate Jempana moves Pencak Silat.
Leader: Oma
Panembong Village District of Garut Bayongbong
Cigawiran
Cigawiran merupakan Seni Vokal yang mempunyai kekhususan dan berbeda dengan lagam-lagam tembang lainnya, meski demikian Cigawiran tetap dikategorikan sebagai salah satu jenis Tembang Sunda yang mempergunakan lagam atau ala Cigawir.
CIgawiran memiliki karakteristik dan ke khasan tersendiri dan berkembang dilingkungan yang khusus pula. Kesenian ini tergolong Sekar Merdika. Tembang Sunda yang satu ini berkembang dilingkungan pesantren dan dijadikan sebagai media untuk berdakwah.
Tembang Sunda Cigawiran diperkirakan berkembang mulai sekitar tahun 1823 dengan tokohnya Rd.H.Jalari (1823-1902), kemudian dilanjutkan oleh Rd.H.Abdullah Usman(1902-1945), lalu Rd.Mohammad Isya (1945-1980) dan kini memasuki periode ke ivi tokohnya adalah Rd.Agus Gaos, Rd.Muhammad Amin dan Rd.Iyet Gimyati. Namun, tokoh - tokoh tersebut kini tinggal hanya Rd.Iyet Gimyati.
Pimpinan : Rd.Iyet Gimyati
Kp.Serang Desa Cigawir Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut
Cigawiran a vocal art that has specificity and horse's bit-horse's bit different from the other songs, however Cigawiran still categorized as one type of tembang Sunda are using the horse's bit or style Cigawir.
CIgawiran Khasan has its own characteristics and to the specific environment and growing well. Art is quite Sekar Merdika. Sundanese song that one is growing within the school and serve as a medium for the propagation.
Sundanese song Cigawiran expected to begin around 1823 grown with the characters Rd.H.Jalari (1823-1902), followed by Rd.H.Abdullah Usman (1902-1945), then Rd.Mohammad Isha (1945-1980) and is now entering period to ivi characters are Rd.Agus Gaos, Rd.Muhammad Amin and Rd.Iyet Gimyati. However, figures - the figures now live just Rd.Iyet Gimyati.
Leader: Rd.Iyet Gimyati
Kp.Serang Cigawir Village District of Garut Selaawi
Rengkong
Rengkong sebenarnya lebih merupakan atraksi ketimbang seni. Entah kapan dimulainya kegiatan atraksi tradisional Rengkong ini yang jelas munculnya adalah tatkala musim panen berlangsung, saat panen padi disawah, atau dihuma biasanya, serta panen kelapa. Maklum bahwa keberadaan Rengkong dijumpai diantara masyarakat pesisir Pantai Selatan Garut.
Kesenian Rengkong ditimbulkan dari bunyi batang bambu pemikul (rancatan) yang bergesekan dengan tali pengikat kelapa yang digantungkan, atau jika yang dibawa padi maka bunyi gemercik butir-butir padi bergesekan satu sama lain hingga menimbulkan bunyi yang kemudian dibuat berirama oleh para pemain yang waktu kejadiannya adalah para petani. Bunyi-bunyian ini biasanya dimainkan oleh lebih kurang 40 orang pemain dan akan lebih semarak jika pemikul/pemainnya lebih banyak lagi.
Pimpinan : Bapak Juned
Kp. Citeureup Desa Sirna Bhakti Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut
Rengkong is actually more of an attraction than the art. Either at the commencement of the traditional attractions of this Rengkong clear emergence when the harvest season is underway, while harvesting rice paddy fields, or dihuma generally, as well as oil yield. Be advised that the presence of Rengkong found among communities south coast of Garut.
Art Rengkong sound generated from bamboo rod bearers (rancatan) rubbing with palm straps hanging, or if the sound of splashing then brought rice-grain rice grains rub against each other to cause rhythmic sound which is then made by the players which time it happened was farmers. These sounds are usually played by approximately 40 people and the players will be more lively if the bearer / players even more.
Leader: Mr. Juned
Kp. Citeureup Village Sirna Bhakti Pameungpeuk District of Garut
Pencak Ular/Snake Dnace
Merupakan kesenian tradisional dari Kec. Samarang. Pencak Ular ini tidak jauh berbeda dengan pencak silat yang ada. Hanya selain mendemontrasikan jurus-jurus silat, pesilat itu membawa ular berbisa dalam atraksinya. Kelebihan lain silat bisa menjinakan ular-ular itu bahkan kebal terhadap gigitannya.
It is traditional arts from Samarang sub distric. Pencak ular is not different from existing Pencak Silat, sub beside demonstrating the styles of silat, The silat players brings poisonous snakes in the their attractions.
other speciality is that the players can tame the snakes even invulnerable towards their bite.
Pantun Beton
Bentuk kesenian tradisonal yang disebut pantun beton ini sebenarnya lebih mirip pertunjukan kacapi-suling dengan materi pemain 3(tiga) orang : Aki Eben ( kacapi), Aki Aji Bokek (piul/biola), dengan Ma Dedeh sebagai penembangnya.
Alat musik yang dipakai mengiringi seni pantun adalah kacapi. Pada mulanya kacapi tersebut sangat sederhana seperti yang terdapat di Baduy, yaitu kacapi kecil berdawai 7 dari kawat. Selanjutnya, sejalan dengan tumbuhnya seni cianjuran, kacapi tersebut diganti dengan kacapi gelung (tembang), dan akhirnya menggunakan kacapi siter (jawa). Adapun tangga (laras) yang digunakan dalam iringan kacapi tersebut adalah pelog, namun selanjutnya banyak yang menggunakan laras salendro.
Pimpinan : -
Kp.Daeu Desa Bojong Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut
Traditional art form called concrete poem is actually more like a show kacapi-distilled with the players three (3) persons: Aki Eben (DAMAS), Aki Aji Bokek (piul / violin), with Ma Dedeh as a singer.
Musical instruments used to accompany the art of rhyme is kacapi. At first the very simple kacapi as found in Baduy, namely small kacapi 7 strings of wire. Furthermore, in line with the growth Cianjuran art, is replaced with kacapi kacapi bight (song), and finally using kacapi zither (Java). The stairs (barrel) used in the kacapi accompaniment is pelog, but then many are using salendro barrel.
Leadership: -
Kp.Daeu Bojong village Pameungpeuk District of Garut
Sholawatan Ciela
Pada jaman dulu, kesenian sholawatan (terbangan) sebenarnya banyak dijumpai di beberapa tempat di priangan. Namun seiring dengan berkembangnya jaman, kesenian ini semakin sulit ditemukan karena tersisihkan oleh jenis-jenis kesenian atau hiburan yang lebih modern. Alhasil sedikit saja kelompok masyarakat yang masih memelihara Kesenian Terbangan (sholawatan) sebagai hiburan saat ini. Namun demikian, kesenian ini masih dijumpai di beberapa Kabupaten di Priangan Timur seperti Garut dan Tasikmalaya.
Pimpinan : Ihak
Desa Ciela Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut
In the past, art sholawatan (flew) is actually found in many places in Priangan. But along with the development era, this art is increasingly hard to find as marginalized by the types of art or entertainment that is more modern. As a result few communities that still maintain flew Arts (sholawatan) as the entertainment today. However, this art is still found in some districts in East Priangan Garut and Tasikmalaya like.
Leader: Ihak
Ciela Village District of Garut Bayongbong
Terbang Sejak
Seni Terbang Sejak adalah salah satu Jenis Seni Unggulan Kabupaten Garut yang lekat dengan kehidupan tradisional di Kampung Adat Dukuh Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut.
Terbang Sejak merupakan kesenian karuhun yang beranggotakan beberapa orang berpakaian serba hitam (kampret) khas sunda, mereka melantunkan puji-pujian kepada Allah SWT dengan iringan alat musik Rebana Besar (terbang) & dogdog. Selain alunan puji-pujian, terbang sejak juga menampilkan atraksi debus. Terbang senja biasanya tampil pada saat perayaan Khitanan dan Pernikahan.
Pimpinan : Yayan Hermawan
Kp. Adat Dukuh Desa Ciroyom Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut.
Art Flying Twilight is one type Garut Art Featured attached to the traditional life of Indigenous Village Hamlet in Garut District Cikelet.
Twilight is an ancestor fly art that consists of several people dressed all in black (shucks) typical Sundanese, they sing praises to God with the accompaniment of musical instruments tambourine Large (fly) & dogdog. In addition to the strains of praise, the evening also featured attractions fly whistle. Fly dusk usually performed at the time of the celebration of circumcision and marriage.
Leader: Yayan Hermawan
Kp. Adat Dukuh Village Ciroyom Garut District Cikelet.
Rampak Kohkol
Di Desa Margawati tepatnya di Kecamatan Garut Kota ada satu jenis kesenian tradisional yang bernama Rampak Kohkol dan berkembangnya Kohkol (kentungan) adalah sebagai alat komunikasi untuk memberitahukan kepada masyarakat, khususnya para muslim (penganut agama Islam) tentang waktu sholat wajib (subuh, Duhur, ashar, magrib dan isya).
Selain itu bunyi Kohkol juga dipergunakan untuk komunikasi (pemberitahuan) berbagai kejadian di masyarakat. Misalnya :
-
Kematian x x x x..................
-
Kebakaran xxxxx xxxxx xxxxx.......
-
Sakit keras xx xx xx.....................
-
Pencurian xxxxxxxxxxxxx...............
-
Melahirkan x xxx x xxx...................
Dan lain-lain.
Pimpinan : Opo Saprudin Gita
Kp. Ciburuy Desa Margawati Kelurahan Margawati Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.
In the village in the district of Garut Margawati City precisely one type of traditional art named Rampak Kohkol and development Kohkol (clappers) is as a communication tool to inform the public, particularly Muslims (followers of Islam) about the time obligatory prayers (dawn, Ḑuhūr, ashar , Maghrib and Isha).
In addition Kohkol sound is also used for communication (notification) of various events in the community. For example:
-
Death x x x x..................
-
Fire xxxxx xxxxx xxxxx.......
-
Seriously ill xx xx xx.....................
-
Theft xxxxxxxxxxxxx...............
-
Childbirth x xxx x xxx...................
And others.
Leader: Opo Saprudin Gita
Kp. Ciburuy Village Village Margawati Margawati District of Garut Garut City.
Bangreng
Seni Bangreng merupakan bentuk seni rakyat yang memiliki nilai religi yang cukup tinggi bagi masyarakat pendukungnya. Seni Bangreng ini berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan ritual khususnya dalam kehidupan masyarakat agraris.
Kata Bangreng berasal dari dua suku kata "bang" dan "reng" yang masing-masing merupakan akronim dari kata terbang dan ronggeng. Terbang adalah alat bunyi-bunyian terbuat dari kayu dengan muka bulat yang berkulit, seperti rebna. Ronggeng adalah juru kawih merangkap penari wanita dalam ketuk tilu dengan tarian dan nyanyiannya melayani tarian pria yang menghadapinya.
Pimpinan : Rahmat Sunandar
Desa Mekar Mukti Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut.
Bangreng art is a form of folk art that has a value that is high enough for the religious community supporters. Bangreng art is closely related to ritual activities, especially in the life of an agrarian society.
Bangreng word comes from two syllables "bang" and "batten" each of which is an acronym of the words fly and ronggeng. Fly is a musical instrument made of wood with a round face skinned, like rebna. Ronggeng is accredited interpreter kawih female dancers in tap dancing and singing tilu to serve dance man deal.
Leader: Rahmat Sunandar
Mekarmukti Village Garut District of Cilawu.
Badawang
Badawang adalah salah satu Seni Helaran unggulan dan menjadi kebanggan masyarakat Pasirwaru Kecamatan Limbangan. Badawang mempunyai kesamaan dengan ondel-ondel dari Jakarta yang menampilkan Abang None Jakarta. Ciri khas Seni Badawang ini menampilkan boneka (orang-orangan) dalam bentuk boneka besar.
Badawang atau Memeniran adalah patung orang-orangan besar atau makhluk se[erti raksasa yang terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kain kostum dan dilengkapi topeng atau ukiran wajah dan kepala. Didalam kerangka orang-orangan ini terdapat rongga yang dapat dimasuki orang yang akan membawanya berjalan berpawai dan menggerakannya menari-nari.
Pimpinan : Oyib
Kp. Pasirwaru Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut
Badawang is one of the leading helaran Arts and became the pride of the District Limbangan Pasirwaru society. Badawang have in common with Ondel-Ondel of Jakarta Abang None Jakarta show. Characteristic of this Badawang art display doll (the puppets) in the form of a large doll.
Badawang or Memeniran is a large statue or effigy as a giant creature made of bamboo frame upholstered fitted masks or costumes and carving the face and head. Within this framework there is a scarecrow who can enter the cavity that would take him to walk to march and move it to dance.
Leader: Oyib
Kp. Pasirwaru District of Garut Limbangan
Badingkut
Badingkut adalah bubututan atau raradutan. Mengapa disebut Badingkut? Karena alat-alat yang dipergunakan hampir semuanya terdiri dari peralatan yang sudah rusak atau sudah tidak terpakai lagi (bisa juga disebut musik sampah). Seni Badingkut termasuk pada jenis kesenian pada kategori perkusi.
Intrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik.
Pimpinan: Uju
Desa Dungusiku Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut
Badingkut is bubututan or raradutan. Why is it called Badingkut? Because the tools are used almost entirely composed of equipment that has been damaged or are not used anymore (it could be called music junk). Art Badingkut including the type of art in the percussion category.
Percussion instrument is basically any object that can produce good sound from being hit, shaken, rubbed, complained of, or in any manner that may create vibrations in the object. The term is usually used in the percussion instrument used as accompaniment objects in a music game.
Leader: Uju
Dungusiku Village District of Garut Leuwigoong
Raksa Dogar
Raksa Dogar adalah singkatan dari Raksasa Domba Garut. Seni Raksa Dogar menampilkan dua buah reflika Domba Garut yang diusung oleh delapan orang, selain itu diiringi oleh kendang pencak dan Reog. Dogar persembahan dari Kecamatan Cilawu tepatnya dari Desa Dayeuhmanggung.
Pimpinan: Cahyadi Ningrat
Desa Dayeuhmanggung Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut
Mercury stands Dogar Giant Sheep. Mercury Art featuring two reflika Dogar Sheep carried by eight men, besides the drums accompanied by arts and reog. Dogar offerings of the District of Village Dayeuhmanggung Cilawu precisely.
Leader: Cahyadi Ningrat
Dayeuhmanggung Village District of Garut Cilawu
Badogar
Seni Tradisional Badogar singkatan dari Barong Domba Garut. Seni Badogar adalah salah satu jenis kesenian yang tercipta dan terinspirasi dengan Pamor Domba Laga yang bernama Si Jagat yang terkenal kuat dan gagah apabila sedang berlaga dilapangan. Pendiri Seni Badogar ini adalah Bapak Drs. Cecep Surahman mantan kasi Nitrahasa Disbudpar pada waktu itu).
Pimpinan: Drs. Acun Gunadi, M.M.Pd
Kp. Cikancung Ds. Margalaksana Kecamatan CIlawu Kabupaten Garut
Traditional Art Barong Badogar Sheep stands. Badogar art is one type of art created and inspired by the prestige of Sheep Game called The Universe of the famous strong and brave when he is competing in the field. Founder Art Badogar are Drs. Cecelia Surahman former Nitrahasa Disbudpar cation at the time).
Leaders: Drs. Acun Gunadi, M.M.Pd
Kp. Cikancung Ds. Margalaksana District of Garut CIlawu
Gegel Jubleg
Seni Gegel Jubleg merupakan sebuah revitalisasi dari kesenian yang ada di Kecamatan Cisewu dimana memuat kesenian yang berakar dari seni debus yang dikemas menjadi sebuah karya seni helaran magis.
Kesenian ini tidak lepas dari muatan mistis sebagaimana seni tradisi lainnya yang berkembang di Nusantara, kemasan helaran inipun menonjolkan sisi trance para pelakunya. Cikal bakal dari kesenian Seni Gegel Jubleg adalah kesenian panca warna. Kesenian panca warna adalah sebutan pada kesenian yang memuat berbagai jenis seni dalam satu grup untuk dipentaskan dalam satu waktu.
Pimpinan: Gun gun Nugraha, S.Sn
Desa Cisewu Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut
Art Gegel Jubleg is a revitalization of the arts in the District Cisewu which includes art rooted in the art of Debus are packed into a magical work of art helaran.
This art can not be separated from the cargo mystical as other traditional art that developed in the archipelago, even this helaran packaging highlight the trance of the perpetrators. The forerunner of the Arts art Gegel Jubleg is five color art. Art is a designation in the five colors of art which includes various types of art to be staged in one group at a time.
Leader: Gun gun Nugraha, S.Sn
Cisewu Village District of Garut Cisewu
Buncis
Seni Angklung Buncis merupakan salah satu jenis kesenian untuk keperluan ritual pada upacara-upacara tertentu, dipergunakan sebagai penghormatan kepada Dewi Sri. Seni Buncis ini berasal dari Kecamatan Tarogong Kaler, tepatnya di Kampung Paseh Tengah Desa Panjiwangi Kabupaten Garut.
Angklung Buncis merupakan jenis kesenian tradisional untuk upacara turun mandi dan gusaran. Upacara turun mandi dan gusaran biasanya dilaksanakan secara bersamaan artinya apabila ada upacara turun mandi yaitu sebelum anak laki-lakinya di khitan maka adiknya/kakaknya yang perempuan melaksanakan gusaran turun mandi ialah upacara memandikan anak yang akan di khitan/ di sunat dan sebelumnya diarak mulai dari rumah sampai ke tempat pemandian. Dulu sebelum ada kendaraan motor/mobil anak yang akan di khitan para pengiringnya naik delman.
Pimpinan: Acu
Kampung Paseh Tengah Desa Panjiwangi Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut
Beans Angklung art is one type of art for ritual purposes in certain ceremonies, used as a tribute to the Goddess Sri. Beans art is derived from the District Tarogong Kaler, precisely in the village of Middle Village Panjiwangi Paseh Garut.
Beans Angklung is a type of traditional arts down for a shower and gusaran ceremony. The ceremony down bath and gusaran usually conducted simultaneously means if there is a shower that fell ceremony before their sons circumcised in the sister / brother that women carry down the shower is gusaran ceremony which will bathe the child in circumcision / circumcision and paraded before start of home up to the bathhouse. Back before there was a motor vehicle / car child to be circumcised escorts a wagon ride.
Leader: Acu
Paseh Tengah Kampung Village Panjiwangi Garut District of Tarogong Kaler
Mute Music